Beranda Berita Dalam Pendidikan Informal, Andi Widjajanto Ungkap Ganjar Punya Program Serat Kartini yang...

Dalam Pendidikan Informal, Andi Widjajanto Ungkap Ganjar Punya Program Serat Kartini yang Berjalan di 35 Kabupaten/Kota di Jateng untuk Lebih dari 12.000 Perempuan

70
0
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dipastikan sudah siap untuk mengikuti debat kelima Pilpres 2024, yang akan mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menyampaikan, beberapa permasalahan pendidikan akan dibenahi oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 3 jika nanti menjadi presiden dan wakil presiden.
“Belum optimalnya kesejahteraan dan kualitas pendidik, masalah aksesibilitas pendidikan inklusif, dan beberapa permasalahan lainnya akan menjadi fokus Mas Ganjar pada debat terakhir nanti,” kata Andi kepada wartawan, Rabu (31/1).
Andi menjelaskan, program unggulan pendidikan yang akan digulirkan merupakan bagian dari moral Ganjar Pranowo, bukanlah tanpa bukti keberhasilan. Keberhasilan itu, terbukti saat Ganjar menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) selama sepuluh tahun.
“‘Tuanku ya Rakyat, gubernur cuma mandat’ itu bukan sekedar tagline, apalagi slogan politik. Kalimat itu adalah kompas moral Mas Ganjar dalam memimpin,” tegas Andi.
Mantan Gubernur Lemhanas itu menyatakan, tercatat lebih dari 1.800 keluarga terbantu ekonominya berkat program SMK Negeri gratis yang dikerjakan Ganjar. Menurutnya, dengan model asrama yang 100 persen gratis melalui praktikum dan kelas magang di Jepang, sebanyak 81 persen langsung bekerja di dalam dan luar negeri, sementara sisanya melanjutkan studi dan berwirausaha.
“Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal yang inklusif pun jadi perhatian Ganjar, dimana Jateng memiliki sekolah agar perempuan terlibat aktif dalam perumusan kebijakan dan keterampilan teknis agar produktif secara ekonomi,” sebut Andi.
Ia pun mengutarakan, program Serat Kartini yang berjalan di 35 kabupaten/kota di Jateng sejak tahun 2020, lebih dari 12.000 perempuan telah menerima manfaat program tersebut.
“Mas Ganjar mengalami sendiri kesulitan ekonomi sampai berutang ke rentenir ketika menempuh pendidikan tinggi, maka paslon menyiapkan program ‘Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana’, di mana satu anak dari satu keluarga miskin dapat mengenyam kuliah secara gratis,” papar Andi.
Diantara sederet program pendidikan Ganjar-Mahfud, lanjut Andi, ada juga sekolah gratis 12 tahun, termasuk bagi santri dan disabilitas. “Kalau mau SDM kita unggul dan kemiskinan teratasi, harus ada investasi serius pada pendidikan dan investasi itu tidak boleh pandang bulu. Santri dan disabilitas juga harus punya akses terhadap pendidikan gratis yang berkualitas. Itu yang dipikirkan Ganjar-Mahfud,” pungkas Andi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here