Kepemimpinan Gubernur Anies Baswaedan yang tepat berusia tiga tahun mendapatkan kritis dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Ia menilai anise masih jauh dari kata memenuhi janji-janjinya.
“Kalau kita mencermati 3 tahun kepemimpinan Anies dan berpedoman pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), itu masih sangat jauh dari target pencapaian RPJMD,” kata Gembong
1. Pemenuhan hunian layak masih jauh dari target
Sebagai contoh, Gembong mengungkapkan bahwa Anies belum maksimal dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Padahal itu dijanjikannya dan tercatat dalam RPJMD.
“Target penyediaan hunian layak bagi warga ibu kota sekitar 350 ribu unit, di tahun ke-3 ini belum mencapai 50 ribu unit. Kemudian juga penanganan banjir, program yang digadang yaitu naturalisasi kali itu masih nol, program drainase vertikal juga belum jalan maksimal,” ungkap Gembong.
2. Pandemik COVID-19 bukan alasan
Menurut Gembong, pandemik COVID-19 gak bisa dijadikan alasan tidak bisa memenuhi target pembangunan rumah susun. Sebab, pandemik COVID-19 baru ada dalam beberapa bulan terakhir.
“Contohnya ya itu, penyediaan hunian layak bagi warga ibu kota. Katakanlah 3 tahun pemerintahan Pak Anies, lalu katakan potong 1 tahun karena kita fokus penanganan pandemi ini. Tapi masa dua tahun gak sampai 50 ribu unit, kan gitu. Kenapa ini terjadi, karena semua energi Pak Anies dicurahkan untuk rumah DP 0 rupiah,” kata dia.
3. Masa jabatan Anies di Jakarta sisa dua tahun
Wakil Ketua Panitia Khusus Banjir DPRD DKI Jakarta ini pun berpesan agar Anies lebih fokus menuntaskan janji yang tercantum dalam RPJMD. Sebab, masa jabatan Anies di ibu kota tinggal sebentar.
“Tinggal 2 tahun, lho,” ujarnya.