Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survey pemuka opini terkait dengan efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan Covid-19. Hasilnya, mayoritas elite percaya bahwa Presiden Jokowi bisa bekerja dengan baik untuk menangani wabah.
“Sebanyak 57,6 persen percaya, 18,8 persen tidak percaya, 23,4 persen biasa saja, dan 0,3 tidak menjawab,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual.
Namun menurutnya, penilaian elite opini itu jauh berbeda jika dutujukan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Hasil surveynya menunjukkan hanya 37,2% elite percaya Terawan bisa berkerja menagani Covid-19, sementara sebanyak 37,1% tidak percaya, 25% biasa saja dan 0,7% tidak menjawab.
Survey tersebut membutuhkan kualitas informasi dari para responden untuk mengevaluasi model penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, kepemimpinan para pengambil keputusan, struktur birokrasi.
Maka dari itu, responden dalam survey adalah mereka yang dianggap sebagai pemuka opini.
Untuk diketahui, survey dilakukan sejak awal Juli hingga awal Agustus 2020 yang terdiri dari 304 pemuka opini dari 20 kota yang terdiri dari akademikus yang menjadi rujukan pengamat kesehatan, sosial, dan politik, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, tokoh organisasi keagamaan, tokoh organisasi masyarakat, LSM, dan organisasi profesi.
Dengan tidak adanya data populasi pemuka opini, maka pemilihan responden tidak dilakukan secara random melainkan secara purposive terutama dicari dari media massa nasional atau daerah.
“Namun karena jumlah responden survei ini cukup banyak, dan terdiri dari pemuka opini yang sering menjadi rujukan, maka hasil survei ini cukup menyuarakan penilaian pemuka opini pada umumnya,” ujar Burhanuddin.
