Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengaku sedih melihat masifnya isu kebangkitan PKI belakangan ini. Isu tersebut dikatakan menjadi ritual setiap tahun yang selalu dihembuskan pada setiap bulan September.
“Jujur saya sedih, prihatin dan kecewa. Isu PKI kembali di hadirkan meritual tiap tahun pada bulan September. Adressnya jelas pemerintah yang berkuasa pak Jokowi. Walaupun kala itu pak Jokowi masih Balita kalau dipaksakan jadi PKI,” kata Arteria
Menurutnya, isu kebangkitan PKI merupakan hal yang paling sensitif di Indonesia, isu tersebut bisa mempersatukan sekaligus mendiskreditkan masyarakat.
“Tapi saya yakin isu PKI ini adalah isu yang paling mudah dan paling murah untuk mempersatukan dan mendiskreditkan orang,” ungkapnya
Isu kebangkitan PKI sebenarnya telah usang, partai tersebut juga gagal berdiri di Indonesia, bahkan PKI merupakan partai terlarang jadi mustahil untuk hidup kembali di Indonesia.
“Generasi saya aja sebagian nggak paham. Apalagi milenial. 80 juta umat ini. Nggak menarik. Memainkan isu ini kan hanya untuk membangkitkan kebencian kepada sekelompok orang. Jahat ini,” katanya.
Dia justru menilai, pihak-pihak yang memainkan isu kebangkitan PKI kehilangan simpati publik. Sebab, masyarakat Indonesia sudah tahu, PKI telah mati dan terlarang untuk hidup kembali di Indonesia.
“Yang memainkan isu ini justru akan kontraproduktif. Akan mendapatkan sentimen negatif dan tidak akan mendapatkan popularitas publik. Tidak ada nilai elektoral. Kecuali apa? Bagi orang yang mau eksis silahkan aja. Dapetlah dia seminggu ini dia diberitain,” katanya.
