Beranda Berita Dewan Desak Penerapan Protokol Kesehatan di Pabrik Diperketat

Dewan Desak Penerapan Protokol Kesehatan di Pabrik Diperketat

325
0

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mendesak pengawasan penerapan protokol kesehatan di pabrik-pabrik kawasan industri pada masa pandemi lebih diperketat mengingat munculnya klaster baru dari sektor tersebut.

Evita pun terkejut lantaran adanya informasi bahwa lebih dari 200 karyawan di satu pabrik terinfeksi Covid-19. Ia menyebutkan bahwa ada kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan d beberapa perusahaan industri.

“Ini membuktikan bahwa protokol kesehatan itu tidak benar-benar dijalankan di industri. Kita tidak menginginkan industri ini menjadi klaster baru dari penyebaran daripada Covid-19,” katanya.

Evita menegaskan hak tesebut harus menjadi perhatian bersama bahwa kawasan industri harus benar-benar menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, ia mengharapkan agar vaksin Covid-19 segera ditemukan dan diproduksi masal agar semua bisa kembali normal.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat sedikitnya ada 30 perusahaan di wilayahnya yang melaporkan temuan kasus positif Covid-19 karyawannya.

“Ada 30 lebih perusahaan yang mengonfirmasi karyawannya positif. Itu perusahaannya tersebar di seluruh Kabupaten Bekasi,” kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Nur Hidayah.

Ia menyebutkan klaster terbesar terjadi di PT LG Electronic Indonesia. Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, jumlah karyawan yang terkonfirmasi positif bertambah empat menjadi total 242 orang.

Berdasarkan hasil peninjauan di sejumlah perusahaan, kata dia, protokol kesehatan sebenarnya telah diterapkan namun masih terdapat sejumlah celah seperti kerumunan di kantin saat jam istirahat serta penggunaan alat makan yang bersamaan.

“Sebagai contoh LG itu protokolnya bagus, safety-nya bagus, K3-nya juga bagus. Tapi ternyata sebagus apapun menerapkan protokol kesehatan tapi kalau celahnya tidak ditutup jadi seperti ini. Dari analisa kami di LG ada beberapa hal yang masih terakses bersama, misalnya peralatan makan atau saat berkumpul di kantin. Pokoknya, aktivitas yang mengharuskan melepaskan masker,” ucapnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here