Beranda Berita Said Abdullah Minta KJRI Jeddah Harus Bisa Tarik Investor ke Indonesia

Said Abdullah Minta KJRI Jeddah Harus Bisa Tarik Investor ke Indonesia

158
0

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah tidak hanya menjadi perwakilan pemerintah Indonesia dan melayani masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, tetapi juga menjadi penghubung untuk menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Terutama memperkuat peran dan pengaruh dalam keanggotaan di Islamic Development Bank (IsDB) Group.

Menurutnya, KJRI Jeddah menjadi etalase penting untuk menampilkan potensi dan peluang investasi di Indonesia.

“Kami optimis hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Arab Saudi akan semakin meningkat,” kata Said Abdullah mengunjuki KJRI Jeddah, Arab Saudi, Minggu 11 Desember 2022 sebagaimana dikutip dari Detik.com.

Said Abdullah menambahkan, “Pada tahun ini tak kurang Presiden dan para menteri berulang kali melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat penting dari Arab Saudi, termasuk dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman sendiri.”

Lebih lanjut Said Abdullah mengungkapkan, Indonesia memiliki modal penting menghadapi tantangan yang begitu kompleks pada tahun depan.

Menurutnya, seusai melandainya Covid-19 kemudian dilanjutkan dengan perang Rusia-Ukraina, telah menggeser risiko krisis dari pandemi menjadi pangan dan energi.

“Perang dan pandemi yang masih berlanjut di sejumlah kawasan mengkibatkan disrupsi supply bahan pangan dan energi hampir diseluruh dunia,” kata Said Abdullah lagi.

Politisi senior PDI Perjuangan itu meneruskan, “Akibatnya, angka inflasi membumbung tinggi di banyak kawasan. Jika ini dibiarkan, maka dikhawatirkan banyak negara akan mengalami stagflasi atau tertahannya pertumbuhan ekonomi pada saat tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi.”

Said Abdullah bersyukur pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diraih Indonesia pada kuartal III 2022 melampaui beberapa negara, bahkan melampaui sejumlah negara maju.

Menurut Said Abdullah, PDB Indonesia tumbuh 5,7 persen pada kuartal III 2022, melampaui Singapura 4,4 persen, dan Zona Eropa 2,4 persen. Bahkan Amerika Serikat hanya tumbuh 1,8 persen dan Tiongkok 3,9 persen.

“Di antara negara G-20, kita hanya berada di bawah Arab Saudi yang tumbuh 8,6%. Kita tetap optimis meskipun menghadapi ketidakpastian di tahun depan. Sejumlah indikator ekonomi menunjukkan tren yang terjaga dengan baik,” katanya.

Said mengatakan dari rentang Januari-September 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai $219,35 miliar USD atau 33,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, ekspor non-migas mencapai US$207,19 miliar, naik 33,21 persen.

“Konsistensi kinerja ekspor yang baik menopang kinerja neraca perdagangan terus surplus selama 29 bulan. Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 39,87 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 25,10 miliar dolar AS,” ujar Said.

“Melihat trend pemulihan ekonomi nasional berjalan dengan baik, kita berkeyakinan bahwa Indonesia menjadi negara yang sangat prospektif untuk terus maju dan berkembang,” tambahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here