Beranda Berita Tingkatkan TNI, Lupakan Komcad

Tingkatkan TNI, Lupakan Komcad

311
0

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin tidak mempermasalahkan perihal pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) yang tengah digodok Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Hanya saja alih-alih membentuk Komcad yang bakal menyedot anggaran hingga miliaran Rupiah, dia menyarankan lebih baik memperbaiki TNI. Baik dari segi kualitas prajurit maupun persenjataan.

“Jadi kalau menurut hemat saya kalau ikuti pada perencanaan dan tahapan Minimum Esensial Force (MEF) menurut hemat saya Komcad itu ya tidak pas,” kata Hasanuddin

“Kita meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pihak tersebut (TNI) dengan alat sistem senjata. Alutsistanya itu,” sambungnya.

Dengan anggaran Kemenhan yang terbatas, pembentukan Komcad dirasa tak terlalu efektif. Ditambah lagi, pelatihan yang digelar pada masa pandemi Covid-19 pun dinilai bakal tak maksimal.

Mengingat, pelatihan militer harus dilakukan di lapangan, sedangkan selama pandemi ada larangan berkerumun demi memutus penyebaran virus corona yang belum juga terkendali.

Hasanuddin memperkirakan, jika Komcad tetap berjalan maka pelatihannya dipastikan akan dilakukan dengan sistem daring.

“Anggaran terbatas, apalagi kalau kita mau laksanakan latihan secara tertutup, di ruang tertutup, kalau pengerahan 25 ribu Komcad dilaksanakan dalam satu tahun toh sekarang juga masih era Covid-19,” papar Hasanuddin.

“Pelatihan-pelatihan yang ada dilakukan secara virtual, sehingga kalau mau lakukan pelatihan Komcad dengan biaya misal Rp1 triliun, menurut hemat saya prioritasnya pun tidak jadi prioritas,” sambungnya.

Ia menyarankan, daripada memaksakan pembentukan Komcad, Hasanuddin mendorong perbaikan kualitas hidup untuk para perwira TNI. Tak hanya berkaitan dengan persenjataan, tempat tinggal para prajurit pun mesti mulai diperhatikan.

Hasanuddin bahkan menyinggung senjata tua yang masih dipakai oleh anggota TNI. Saat ini kata dia, masih ada senjata dari era 1960-an yang digunakan para prajurit.

“Kita masih memiliki senjata tahun 60an, saya belum lahir pun sudah ada senjata ini dan masih dipakai oleh prajurit-prajurit TNI. Ini kan tidak lagi visible untuk dihadapkan kepada ancaman yang sifatnya teknologi,” ungkap dia.

Untuk itu, Hasanuddin mendorong dana yang semula digelontorkan untuk pelatihan Komcad, terlebih dulu digunakan untuk kesejahteraan prajurit TNI. Lagi pula menurut dia, hingga saat ini belum ada urgensi untuk mengerahkan Komcad.

“Toh dalam waktu dekat tak ada ancaman. Memang ancaman itu hanya prediksi situasi LCS seperti ini dan sebagainya,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here