Beranda Berita Agustina mendorong para struktural PDI Perjuangan untuk meraih suara hati rakyat

Agustina mendorong para struktural PDI Perjuangan untuk meraih suara hati rakyat

74
0

Meski punya andalan sektor pariwisata Kabupaten Badung kini juga semakin menggencarkan sektor pertanian. Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta bahkan menyebutkan sektor pertanian menjadi sektor unggulan setelah sektor pariwisata.

Dalam menyambut Hari Pangan Sedunia yang diperingati kemarin (16/10), disampaikannya bahwa payung hukum ataupun kebijakan telah digarap untuk menggenjot sektor unggulan ini.

Seperti halnya kebijakan terkait dengan gagal panen, kebijakan subsidi pupuk, hingga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan atas Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

“Kami akan merampungkan Raperda masalah pertanian ini. Sehingga ‘rumah’-nya harus kita buat dulu, di situ ada sebuah kebijakan nanti yang dilakuakan oleh pemerintah daerah yang memungkinkan bisa diberikan insentif kepada petani,” tuturnya.

Hal inilah yang menjadi prinsip dari Kabupaten Badung dalam Wujudkan Bela Beli Jadikan Masyarakat Bangga Jadi Petani. Kedua yaitu dengan mengantisipasi agar tidak terjadinya kelompok-kelompok yang mampu menjatuhkan harga ketika petani memasuki panen. Seperti berkenaan dengan pengepul, pengijon, dan tengkulak.

Terkait supply pangan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan berkolaborasi dengan Bidang Perekonomian dan Dinas Sosial untuk melakukan antisipasi.

Saya kira untuk urusan masalah pangan ini memang fluktuasi itu hanya ada hanya satu, di beras saja. Kami sudah perintahkan kepada unit teknis, bagaimana mengantisipasi masalah ini,” paparnya.

Dengan demikian, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokoknya dapat terjangkau. Ke depan, pihaknya akan berupaya sepenuhnya agar ada regulasi yang akan memberikan bantuan kepada masyarakat tehadap pemenuhan kebutuhan pangan.

“Dengan ditetapkannya Perda nanti, kami akan melakukan kebijakan yang betul-betul out of the box. Kami akan memberikan petani itu insentif. Mungkin di daerah lain belum ada, tetapi kita dermawan atau istilah Balinya ‘bares,’ itu boleh. Tetapi panglima kita adalah regulasi,” sambungnya.

Adapun program khusus yang akan didorong ke depannya yakni bergeraknya Badan Pangan; pasar induk di Badung untuk penanganan inflasi daerah; dan mempertahankan lahan pertanian bekelanjutan.

Ke depan, ia juga mendorong sepenuhnya kepada petani agar beras di Badung bisa surplus. Dengan catatan menggunakan sistem organik, sehingga beras lokal ini bisa disalurkan ke hotel maupun restoran yang ada di Kabupaten Badung.

Dikonfirmasi terpisah terkait dengan Hari Pangan Sedunia, Kepala Disperpa Badung, I Wayan Wijana menyebutkan Disperpa sudah melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah.

Ketahanan pangan di Badung bahkan telah menorehkan prestasi di tahun 2022 lalu, dengan meraih penghargaan sebagai Kabupaten dengan Indeks Ketahanan Pangan Terbaik II Nasional dengan IKP 91,29.

“Khusus untuk pangan strategis khususnya beras, sampai saat ini Badung masih mampu memenuhi kebutuhan penduduknya. Bahkan surplus beras rata-rata 6 ribu ton/tahun,” terangnya.

Namun diakuinya dengan adanya fenomena el nino berkepanjangan saat ini menimbulkan dampak bagi sektor pertanian di Badung. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap ketersediaan air dan menurunnya tingkat produktivitas tanaman, serta munculnya serangan hama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here