Menurut Gilbert, PDI Perjuangan tidak pernah dan tidak mau membahas agama, suku atau keyakinan. Dia hanya menyampaikan bahwa HRS harus isolasi mandiri selama 3 hari setelah pulang ke Tanah Air.
“Kami di PDIP tidak pernah persoalkan masalah SARA. Saya hanya sampaikan bahwa dalam perda diatur soal isolasi mandiri selama 3 hari bagi seseorang yang baru datang dari luar negeri,” kata Gilbert.
Menurutnya, Anies harus bisa menjaga marwahnya sebagai Gubernur. Di matanya, pertemuan itu tidak mendesak di tengah pandemi seperti saat ini.
“Urusan politik antara Anies-Rizieq, saya tidak mau mencampuri. Tapi, Anies harus bisa menjaga marwahnya sebagai Gubernur terkait Perda. Tunggu saja 3 hari baru bersilaturahmi,” ujar Gilbert.
Selain itu, kata Gilbert, pihaknya juga kecewa mengingat Perda covid-19 yang dibuat bersama tersebut seolah-olah hanya untuk kekalangan masyarakat bawah, sementara bagi para Pimpinan Perda itu tidak berlaku.
Bahkan Gilbert menilai Anies, sudah tidak menghiraukan apa yang dikatakan Wagub Riza Patria, bahwa Habib Rizieq harus isolasi mandiri selama 3 hari.
“Di Perda covid kan harus isolasi dulu 3 hari. Capek-capek kita bikin Perda, yang langgar malah yang ajukan, kan capek lihatnya. Masak Perda DKI tumpul ke atas dan tajam ke bawah,” tegas Gilbert.
“Wagub juga bilang isolasi dulu 3 hari, malah Gubernur kesana tidak perduli. Namun sekali lagi saya tegaskan PDI Perjuangan tidak pernah dan tidak mau membahas agama, suku atau keyakinan. Kita tidak mempersoalkan itu, tapi yang dipersoalkan adalah kalau Gubernur saja tidak mematuhi Perda, lalu bagaimana menegakkan aturan,” pungkasnya
