Beranda Berita Sekolah menjadi Klaster Covid-19 Baru, DPR Minta Siswa Tetap Belajar di Rumah

Sekolah menjadi Klaster Covid-19 Baru, DPR Minta Siswa Tetap Belajar di Rumah

322
0

Penyebaran Covid-19 saat ini makin meluas, setelah pasar dan perkantoran menjadi klaster penyebaran, kini sejumlah sekolah juga dikabarkan menjadi klaster baru. Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengaku risau terhadap klaster baru tersebut, ia meminta kondisi ini harus dijadikan pembelajaran bagi semua pihak.

“Saya kira kenyataan (merebaknya penyebaran Covid-19 di sekolah) ini harus jadi warning buat semua pihak. Jangan sampai kita melakukan coba-coba, lalu serta merta memberlakukan proses belajar mengajar secara tatap muka karena lokasi sekolah berada di zona hijau dan kuning. Ini berbahaya,” kata Rahmad.

Bukan hanya itu saja, ia mengatakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka belum memungkinkan untuk dilakukan saat ini.

“Memang proses belajar dan mengajar jarak jauh itu berat dan melelahkan dan juga membosankan bagi semua pihak, khususnya bagi orang tua dan para siswa. Tapi itulah pilihan terbaik di saat sulit seperti saat ini,” katanya.

Sempat memberlakukan kerja shift dan ditemukan adanya kasus Covid-19 di perkantoran, kini perkantoran tersebut kembali memberlakukan Work From Home (WFH) mengingat perkantoran masih menjadi klaster penyebaran.

Seperti halnya perkantoran, sekolah pun harus kembali melakukan proses pembelajaran secara online bagi sekolah yang berada di zona hijau maupun kuning.

Anak-anak kita harus kembali belajar dari rumah. Terlalu besar resikonya jika mereka harus belajar secara tatap muka di sekolah,” katanya.

Meskipun terjadi hambatan dalam proses belajar mengajar secara online, hal tersebut merupakan salah satu yang dapat dilakukan untuk menekan penyebaran sebelum ditemukannya vaksin.

“Kalau memang ada hambatan dalam proses belajar mengajar jarak jauh, apakah itu masalah internet, ayo kita cari solusinya. Pokoknya semua pihak, mulai pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bekerja sama mencari solusi, sembari menunggu vaksin,” katanya.

Seperti diketahui, menyusul Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri yang memperbolehkan pelaksanaan KBM) tatap muka di sekolah yang berada di zona hijau dan kuning. Tapi baru beberapa hari keputusan tersebut diberlakukan, sejumlah siswa terpapar Covid-19. Berdasarkan catatan @LaporCOVID19, setidaknya ada 6 klaster penyebaran Covid-19 di sekolah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here